Bappenas Dorong Puskesmas di Tanah Air Ramah Penyandang Disabilitas

Ilustrasi fasilitas alat bantu penyandang disabilitas (Foto : Dok/rilis)

JAKARTA, RAMBUKOTA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) terus mendorong peningkatan angka partisipasi penyandang disabilitas berobat ke Puskesmas di Tanah Air. Nah, salah satu upaya yang tengah dilakukan yakni, peningkatan penyediaan fasilitas puskesmas yang ramah bagi para penyandang disabilitas.

Maliki, Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Bappenas sekaligus Koordinator Tim Penyelenggara Rencana Aksi Nasional Penyandang Disabilitas (RAN PD) mengatakan, sesuai dengan rencana induk penyandang disabilitas (RIPD) pihaknya tengah berupaya untuk meningkatkan angka partisipasinya. Oleh sebab itu, penyediaan fasilitas menjadi keniscayaan di setiap puskemas di seluruh Indonesia.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

“Salah satunya tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan primer dan rujukan yang inklusif bagi penyandang disabilitas yang terakreditasi,” kata dia dalam keterangan resminya, Sabtu (19/3/2023).

Baru-baru ini, Bappenas bersama sejumlah organisasi penyandang disabilitas dan Komisi Daerah Disabilitas Yogyakarta menggelar focus group discussion terkait upaya mewujudkan Percontohan Puskesmas Inklusif. Selain itu, dilakukan juga kunjungan di Puskesmas percontohan di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta pada 17-18 Maret 2023.

Berdasarkan hasil kunjungan, menurut Maliki, Puskesmas Purwosari I terlihat telah berinovasi dengan pengadaan antrian online melalui aplikasi WhatsApp business. Sehingga, hal tersebut akan memudahkan seluruh pasien termasuk penyandang disabilitas dalam mendapat rujukan poli yang dituju.

Puskesmas tersebut juga telah melakukan pendampingan selama kunjungan penyandang disabilitas, dan memiliki klinik sehat yang difungsikan sebagai fasilitas konsultas, “Sedangkan Puskesmas Girisubo juga telah memiliki klinik deteksi dini manajemen terpadu balita sakit (MTBS),” ujar dia.

Farid, Ketua Komda Disabilitas Yogyakarta bilang, selain perubahan fisik, pemerintah juga perlu mendorong perubahan pola pikir masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi lintas baik dengan kalangan akademisi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta para pengusaha dan industri.

Beberapa hal yang perlu perhatian khusus dalam peningkatan kualitas sarana prasarana puskemas antara lain, aksesibilitas toilet atau kloset khusus, hand rail, dan ramp dengan dukungan alat bantu kursi roda untuk disabilitas fisik. Selain itu, diperlukan juga fasilitas media elektronik untuk disabilitas sensorik agar dapat mendapatkan informasi layanan dengan mudah baik melalui layar visual maupun audio.

 

banner 300x250

Pos terkait

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *