JAKARTA, RAMBUKOTA – PT Pertamina (Persero) berhasil mencetak untung alias laba bersih US$ 3,81 miliiar atau Rp 56,6 triliun. Pencapaian tersebut melonjak 86% ketimbang tahun sebelumnya senilai US$ 2,05 miliar atau setara Rp 29,3 triliun.
“Tahun 2022 bisa kita tutup dengan kinerja tertinggi sepanjang sejarah Pertamina. Kita bisa membukukan nett profit USD 3,81 miliar,” ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangan resminya, di Graha Pertamina, Selasa (6/6/2023).
Tak hanya itu, pendapatan Pertamina 2022 juga meningkat menjadi US$84,89 miliar atau naik 48% dari 2021 yang mencapai US$ 57,5 miliar. Adapun juga EBITDA Pertamina secara konsolidasi juga naik menjadi US$ 13,59 miliar, atau naik 47% dibanding tahun 2021 sebesar US$ 9,26 miliar.
Menurut Nicke, apa yang dicapai selama tahun 2022 merupakan buah dari pondasi perusahaan yang terus diperbaiki sehingga semuanya memberikan kontribusi bagi perseroan. “Tentu saja ini bukan akhir pencapaian tapi merupakan awal pencapaian,” ujarnya
Selain itu, peningkatan pendapatan perseroan tidak hanya ditopang oleh kenaikan lifting dan produksi migas serta penjualan produk. Namun, Pertamina juga sukses melakukan terobosan dalam mengoptimalkan biaya.