JAKARTA, RAMBUKOTA – Masjid Jami Al Mansur Jembatan Lima Jakarta Barat menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat (21/4/2023). Sehingga, masjid yang merupakan cagar budaya di Jakarta Barat tersebut akan menggelar Salat Idul Fitri pada Jumat pagi.
KH Afif Ahmadi, Ketua Pengurus Masjid Jami Al Mansyur mengatakan, pihaknya menyakini permulaan Syawal jatuh pada malam Jumat (21/4/2023). Hal tersebut berdasarkan penghitungan hisab Kitab Sulamun Narriyain Karangan KH Muhammad Mansur atau Guru Mansur Jembatan Lima.
“Alhamdulillah, malam ini kami menggelar takbiran, dan Insyaallah kami akan menggelar Salat Ied besok Jumat,” ujar KH Afif Ahmadi ketika dihubungi Rambukota, Kamis (20/4/2023).
Rencananya, pelaksanaan Salat Ied di Masjid Jami Al Mansur yang akan bertindak sebagai imam dan khatib yaitu KH Badruzzaman. Jemaah salat diproyeksikan akan dapat menampung hingga lebih dari 1.000 orang.
Menurut Kyai Afif, pihaknya menghargai keputusan pemerintah lewat sidang isbat yang menetapkan 1 Syawal jatuh pada Sabtu (22/4/2023). “Kami menghargai, kami pun menggelar takbiran hanya kecil-kecilan tidak keliling seperti tahun-tahun sebelumnya,” imbuh dia.
Sekadar informasi, Masjid Jami Al Mansur merupakan bangunan cagar budaya yang dibangun sejak tahun 1717 silam. Masjid tersebut dibangun oleh Syekh Abdul Mukhit Bin Tjakrajaya, ulama atau pejuang Jayakarta kala itu.
Semula, masjid tersebut bernama Masjid Jami Kampung Sawah yang kemudian berganti nama menjadi Masjid Jami Al Mansur dengan mengambil nama KH Muhammad Mansur atau Guru Mansur yang hidup era 1878 hingga 1967.
Selain Masjid Jami Al Mansur, sejumlah masjid di Jakarta juga akan menggelar Salat Ied pada Jumat (21/4/2023) di antaranya, Pondok Pesantren Falakiyah Al Husiniyah Cakung Jakarta Timur , Halaman Parkir Kantor PP Muhammadiyah Jakarta Pusat, Halaman Parkir Masjid Ar-Rahmah RS Islam Jakarta Cempaka Putih Jakarta Pusat, serta Masjid Al Jihad Muhammadiyah Karet – Setiabudi Jakarta Selatan.
Ramadan Istikmal
Sementara, pemerintah menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023. Penetapan ini didasarkan pada keputusan sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang digelar di kantornya, Kamis malam.
Terdapat dua alasan, pemerintah mengambil keputusan istikmal atau menyempurnakan bulan Ramadan 1444 H menjadi 30 hari. Masing-masing yakni, posisi hilang yang terlalu kecil atau tidak dimungkinkan untuk dilihat, serta hasil pemantauan di 123 titik di seluruh Indonesia yang tidak ada satu pun yang melihat hilal.
Karena dua alasan tersebut, Yaqut memutuskan Jumat ini umat Islam di Indonesia masih melaksanakan puasa sebagai hari ke-30 Ramadan 1444 H.”Selanjutnya malam Sabtu akan takbiran menyambut Idulfitri,” jelas dia.
Menanggapi adanya perbedaan penetapan awal Syawal di masyarakat, ia mengimbau agar seluruh umat Islam dapat menjaga ukhuwah Islamiyah. Menurut dia, umat Islam harus saling menghormati perbedaan keyakinan dalam pengambilan keputusan penanggalan tahun hijriah tersebut. “Mari menebarkan kedamaian dalam Idul Fitri,” imbuh Yaqut.