JAKARTA. RAMBUKOTA – Kumpulan para pesilat yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Pencak Silat Indonesia (DPW PPSI) DKI Jakarta terus berupaya untuk menggalang bantuan bagi korban gempabumi di Cianjur, Jawa Barat. Pada Ahad (18/12/2022), jawara yang berasal dari kawasan Ibu Kota ini menggelar lelang sepeda ontel sekaligus penjualan buku yang hasilnya didonasikan untuk para korban.
Firman Haris, Ketua DPW PPSI mengatakan, penggalangan dana dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan silaturahmi dan latihan gabungan (Silatgab) bulanan di destinasi wisata budaya dan sejarah Kotatua, Jakarta Barat. “Hasil penggalangan bantuan tahap I yang lalu tanggal 26 November s.d. 2 Desember 2022 sudah kami serahkan, sekarang tahap II kali lakukan lewat aksi lelang sepeda ontel dan penjualan buku,” katanya.
Hasil pelelangan sepeda ontel Raleigh Inggris tersebut dimenangkan oleh Kedai Seni Djakarte. Adapun penawarannya mencapai Rp 2,5 juta.
“Alhamdulillah sepeda laku Rp 2,5 juta, sedangkan hasil penggalangan dana dan penjualan buku kami peroleh sebesar Rp 1,5 juta. Insyaallah besok (21/12/2022) kami transfer total Rp 4 juta ke rekening DPD PPSI Kabupaten Cianjur,” imbuh Firman.
Silaturahmi Latgab DPW PPSI Jakarta pada Ahad pagi tersebut diikuti oleh sekitar 130 peserta yang berasal dari 8 perguruan di Jakarta dan wilayah lainnya. Di antaranya, Cakra Buana Pusat serta Cabang Bungur dan Tanjung Priok, Cingkrik Baba Aman, Lampah Gulung, Gadjah Putih Matraman, serta para jawara Pencak Silat dari Depok dan Pandeglang.
Mantan Kepala Museum Bank Mandiri ini menambahkan, rencananya tahun depan DPW PPSI DKI Jakarta juga akan mengundang pegiat tradisi pencak silat dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat untuk latihan bersama di Kotatua untuk meningkatkan tali silaturahmi. “Keluarga besar PPSI akan terus berkiprah agar seni tradisi pencak silat tetap menjadi identitas bangsa. Kami akan lakukan terus program-program kolaborasi pelestarian dan pemajuan mutu tradisi pencak silat, sebagai sasaran utama objek pemajuan kebudayaan,” kata Firman.
Sekadar informasi, gempabumi Cianjur terjadi pada tanggal 21 November 2022 dengan kekuatan magnitudo 5,6 pada kedalaman 11 km. Hingga Sabtu kemarin, Badan Nasional Penggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, jumlah korban meninggal dunia pascagempabumi Kabupaten Cianjur bertambah menjadi 334 jiwa.
Adapun jumlah kerusakan tercatat 35.601 unit tempat tinggal. Rinciannya, sebanyak 7.817 unit rumah rusak berat, 10.589 unit rumah rusak sedang, dan sekitar 17.195 unit rumah rusak ringan.