Memahami Sifat Allah Maha Pemberi, dan Kewajiban Hamba untuk Berusaha

Habib Jindan Bin Novel Bin Jindan (Foto : Tangkapan Layar Channel Youtube AL Fachriyah)

JAKARTA, RAMBUKOTA – Allah Maha Pemberi. Senantiasa memberi tanpa peduli. Sedangkan tugas manusia sebagai hamba-Nya hanyalah berusaha, berikhtiar, dan meminta.

Habib Jindan Bin Novel Bin Jindan mengatakan, kita sebagai manusia berkewajiban untuk menjalankan sebab, seperti melaksanakan salat, puasa, mengaji, dan zikir. Termasuk, semua upaya dan pekerjaan apapun.

Bacaan Lainnya

Adapun ketentuan atau imbalan atas hasil dari pekerjaan seorang hamba tersebut adalah haknya Allah Taala. Dia Subhanahu wa Taala berhak menganggat derajat salah seorang hambanya sekaligus menjatuhkan hamba yang lain.

“Tugasnya kita, ya salat, puasa, mengaji, atau zikir. Kita juga pun meminta dan memohon taufik dan qobul (amal yang diterima) kepada Allah Taala,” jelas Habib Jindan Bin Novel Bin Jindan dalam Kajian Kalam Al Habib Ali Al Habsyi Malam ke-8 Ramadan, Sabtu (9/4/2022) malam.

Sejatinya, Allah tidak membutuhkan amalan kita, tapi amalan kita justru menguntungkan diri kita sendiri. Maksiat pun tidak merugikan Sang Maha Pemberi sama sekali, tapi justru akan kembali ke hamba yang melakukan kejahatan tersebut.

“Kalau kita beramal soleh, kita akan untung dunia dan akhirat. Tapi, kalau kita beramal buruk, maka juga akan rugi dunia dan akhirat,” imbuh Pimpinan Pondok Pesantren Al Fachriyah tersebut.

Manusia diciptakan Allah di dunia yang penuh kesulitan dan fana. Tempatnya penyakit, bala, bencana, dan musibah. Semua hal itu sebagai ujian Allah Taala kepada hamba-Nya.

Menurut Habib Jindan, selagi masih dunia, manusia harus berusaha untuk melaksanakan amalan-amalan yang baik. Sebab di hari akhirat, sudah tidak ada lagi kesempatan, karena di sana tempatnya pemberian hasil imbalan.

Selain itu, mumpung sekarang masih masuk bulan Ramadan yang merupakan kesempatan emas dan terbuka untuk melakukan amal baik. “Beruntung orang yang punya kesiapan untuk meraih anugerah Allah pada bulan yang mulia ini,” tutur Habib Jindan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *