JAKARTA, RAMBUKOTA – Indonesia resmi tergabung sebagai anggota BRICS. Hal tersebut diumumkan oleh Brazil selaku Ketua BRICS 2025.
“Kementerian Luar Negeri RI juga menyampaikan apresiasi kepada Rusia sebagai Ketua BRICS 2024, atas dukungan dan kepemimpinannya dalam memfasilitasi bergabungnya Indonesia ke BRICS, serta kepada Brazil sebagai Ketua BRICS 2025 yang telah mengumumkan keikutsertaan Indonesia pada BRICS,” tulis laman Kemenlu RI dikutip, Rabu (8/1/2025).
BRICS merupakan kelompok negara informal yang semula terdiri dari lima negara anggota. Masing-masingnya yaitu, Brazil, Rusia, India, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dan Afrika Selatan.
Rusia merupakan negara yang yang mempelopori pembentukan BRICS. Pada September 2006 di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, Presiden Rusia Vladimir Putin mendorong digelarnya pertemuan tingkat menteri untuk memperluas kerja sama multilateral masing-masing negara.
Indonesia memandang keanggotaannya di BRICS sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kolaborasi dan kerja sama dengan negara berkembang lainnya. Tepatnya, kerja sama yang berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan pembangunan yang berkelanjutan.
Pemerintah juga berkomitmen untuk busa berkontribusi secara aktif dalam agenda BRICS, termasuk mendorong ketahanan ekonomi, kerja sama teknologi, pembangunan berkelanjutan, dan mengatasi tantangan global. Resminya Indonesia menjadi anggota BRICS merupakan hasil dari keterlibatan aktif pemerintah sejak KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan pada 2023 silam.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri, Sugiono mengumumkan ketertarikan Indonesia untuk tergabung dalam BRICS. Hal tersebut disampaikan pada KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia pada 24 Oktober 2024 silam.
Lewat BRICS, Indonesia ingin mengangkat kepentingan bersama negara-negara berkembang atau Global South. “Kami lihat BRICS dapat menjadi kendaraan yang tepat untuk membahas dan memajukan kepentingan bersama Global South,” kata Sugiono.
Ia menambahkan, “Namun, kami juga melanjutkan keterlibatan atau engagement kami di forum-forum lain. Sekaligus juga terus melanjutkan diskusi dengan negara maju.”
