Dorong Investasi Migas, Pemerintah Beri Kemudahan bagi Investor

Menteri ESDM Arifin Tasrif (Foto: Dok Kementerian ESDM)

JAKARTA, RAMBUKOTA – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih terus berupaya untuk meningkatkan investasi di bidang minyak dan gas bumi. Sejumlah langkah kemudahan disiapkan pemerintah seperti perbaikan terms and conditions dalam penawaran wilayah kerja migas, fleksibilitas bentuk kontrak kerja sama, serta fasilitas perpajakan dan insentif.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan, investasi migas Indonesia pada 2022 mencapai US$ 13,9 miliar pada tahun 2022, sejalan dengan penyesuaian target lifting migas. Di mana rincian targetnya yait, untuk minyak sebesar 665 MBOEPD dan gas sebesar 941 MBOEPD pada tahun 2022.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

“Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui fleksibilitas kontrak (PSC Cost Recovery atau PSC Gross Split), perbaikan syarat dan ketentuan pada putaran penawaran, pemberian insentif seperti tax allowance, fasilitas bea masuk, dan pembebasan pajak, serta menciptakan kemudahan dan penyederhanaan proses perizinan melalui mekanisme permohonan secara online,” ujar Arifin dalam keterangan resmi, Selasa (25/7/2023)

Saat ini, lanjut Arifin, Indonesia tengah mengincar eksplorasi cekungan migas, terutama untuk lima wilayah eksplorasi di wilayah timur, antara lain Warim, Timor, Buton, Seram, dan Aru.

Menurutnya, Potensi gas alam Indonesia sangat besar, dari Timur hingga Barat Indonesia. Gas bumi akan tetap menjadi bagian signifikan dari bauran energi Indonesia. Pemerintah juga memandang pentingnya gas bumi sebagai energi transisi sebelum beralih dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan dalam jangka panjang.

Selain itu, Arifin juga mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur untuk penyaluran gas bumi sudah memasuki tahap pengembangan, seperti ruas Cirebon-Semarang, yang diharapkan dapat selesai pada 2025.

“Kemudian kita akan melanjutkan pembangunan pada ruas Dumai dan Sei Mangke di Sumatera Utara. Maka dari itu, dengan menyelesaikan ruas ini pada 2027 atau 2028, semua ruas dari bagian utara pulau Sumatera sampai timur Pulau Jawa akan tersambung, dan kita siap untuk mengamankan suplai gas dari proyek-proyek mendatang,” tuturnya.

Selain itu, pemanfaatan gas dalam negeri juga sejalan dengan mandat industri hilir. Gas bumi domestik akan mendukung industri pengolahan nasional seperti Proyek Urea dan Amonia di Tangguh yang bersumber dari Genting. Kawasan Industri Batang dan KEK Kendal didukung oleh lapangan gas terdekat dan gas akan diangkut melalui pipa transmisi gas Cirebon-Semarang. (Silvana Maya Pratiwi)

 

banner 300x250

Pos terkait

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *