JAKARTA, RAMBUKOTA – Proyek perluasan Stasiun Kereta Api (KA) Tanah Abang Jakarta Pusat mulai digulirkan. Rencananya, proyek yang akan dikerjakan tiga instansi ini akan menghabiskan biaya senilai Rp 380,93 miliar.
Risal Wasal, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mengatakan, total nilai invetasi yang dibutuhkan untuk perluasan Stasiun KA Tanah Abang mencapai Rp 380,93 miliar. Yakni, mulai dari pembangunan stasiun baru, penambahan jalur, hingga pelebaran jalan dan fasilitas integrasi antar moda.
Peningkatan Stasiun KA Tanah Abang ini diharapkan akan menambah kapasitas daya tampung penumpang dari 100 ribu menjadi 300 ribu orang saban harinya. “Keseluruhan pembangunan dicanangkan selesai pada September 2024,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (1/5/2023).
Sekadar informasi, pada Minggu (30/4/2023), Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan pelatakan batu pertama atawa groundbreaking proyek peningkatan Stasiun Kereta Api (KA) Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Rencananya, ruang lingkup pekerjaan akan digarap oleh tiga instansi, yakni Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kementerian Perhubungan akan bertugas membangun stasiun baru, emplasement yang terdiri dari rel dan persinyalan, jembatan penyeberangan orang (JPO) di atas jalur KA.
Sedangkan Pemprov DKI juga akan bertugas membangun pelebaran jalan dan fasilitas integrasi antar moda. Adapun PT KAI selaku BUMN di sektor perkeretaapian juga bertugas menggelar konstruksi area parkir, pembongkaran depo, serta Stasiun Tanah Abang eksisting.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pihaknya mengapresiasi dukungan Kementerian Perhubungan dalam proyek revitalisasi Stasiun KA Tanah Abang. Peningkatan sarana dan prasarana yang ada di dalam stasiun dan memperluas stasiun diharapkan akan menambah kenyamanan pelayanan.
Selain itu, hasil perluasan stasiun ini juga akan menjadi tambahan ikon baru di DKI Jakarta. “Masyarakat kami baik itu yang bekerja di Jakarta maupun commuter Jabodetabek, bisa memanfaatkan dan menggunakan moda transportasi umum beserta fasilitasnya yang menambah kenyamanan publik,” jelas Heru.
