JAKARTA, RAMBUKOTA – Pembangunan proyek pengolahan Landfill Mining (LM) dan Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, hampir rampung. Dalam waktu dekat, hasil produksi olahan sampah tersebut akan menjadi bahan bakar alternatif pengganti batubara untuk pabrik produsen Semen Padang dan Tiga Roda.
Asep Kuswanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengatakan, pembangunan dua fasilitas tersebut bertujuan sebagai solusi dalam mengatasi persoalan sampah di Jakarta. Selain itu, hasil olahan sampah juga dapat menjadi pemasukan bagi Pemprov karena dapat menghasilkan produk bahan bakar berupa 750 ton batubara.
“Pengolahan sampah dari LM dan RDF akan mampu menghasilkan 750 ton batubara yang akan dibeli industri semen. Kami juga sudah MoU (memorandum of understanding/nota kesepahaman) dengan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Semen dan PT Indocement Tunggal Prakarsa,” jelas Asep sebagaimana dikutip dari keterangan resminya di Beritajakarta.id, Rabu (4/1/2023).
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk merupakan bagian dari Semen Indonesia Group yang memproduksi bahan bangunan di antaranya Semen Padang dan Semen Tonasa. Sementara, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk merupakan perusahaan yang telah memiliki 13 pabrik di sejumlah daerah di Indonesia yang salah satu produksinya Semen Tiga Roda.
- Pemkot Jakbar Apresiasi Kehadiran Perpustakaan di Tengah Pemukiman
- Selamat Jalan Sosok Ibu, Kakak, dan Juru Damai Perselisihan Keluarga
- Sulit Khusyuk dalam Ibadah, Ini Kiat-Kiat dari Habib Jindan
Menurut Asep, pembangunan LM dan RDF di Bantar Gebang dibangun di atas lahan seluas 74.914 meter persegi. Selain pabrik pengolahan sampah, sarana dan prasarana pendukung untuk produksi juga telah lengkap dibangun, di antaranya kantor pengelola, laboratorium, gudang produk, jembatan timbang, kantor pemadam kebakaran, pencucian truk, workshop, gardu listrik, ruang kendali, serta instalasi pengolahan air limbah.
Ia bilang, proyek pembangunan ini merupakan bagian dari project energi hijau karena bahan bakar yang dihasilkan RDF ini akan menggantikan batu bara sertaramah lingkungan. “Kami berharap dua fasilitas ini berjalan dengan lancar dan sesuai target. Serta, berharap proyek Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter juga segera dibangun agar sampah yang dibuang ke Bantar Gebang dapat berkurang,” pungkasnya.
Pada Senin (2/1/2023) Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, meninjau lokasi proyek LM dan RDF tersebut. Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat langsung persiapan pengolahan sampahnya, mulai dari faktor keamanan, kontruksi, bahkan akses jalan keluar masuk truk.
Heru menambahkan, proyek ini diharapkan dapat mereduksi sampah hingga 2.000 ton per hari. Dengan rincian pengolahan sampah lama sebanyak 1.000 ton per hari dan sampah baru 1.000 ton per hari. “Sekarang ini (pembangunan) sudah 98%, sebentar lagi sudah bisa beroperasi secara resmi. Target akhir Januari atau awal Februari,” katanya.