JAKARTA. RAMBUKOTA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Barat tengah berupaya mengajak seluruh elemen warga mulai dari organisasi masyarakat, kepemudaan, mahasiswa, serta kader PKK untuk bersama-sama menyukseskan kegiatan Pemilu Serentak 2024 mendatang. Masyarakat diharapkan turut aktif dan sukarela untuk membantu penyelenggara pemilu dengan pengawasan partisipatif sehingga pelaksanaan tahapan pemilu bisa berlangsung jujur dan adil.
“Dalam sosialisasi ini kami mengundang sejumlah ormas, mahasiswa, PKK, dan kalangan media untuk bisa memahami dan mengajak masyarakat untuk membantu pengawasan,” ujar Anggota Bawaslu Jakarta Barat A Zubadillah ketika menggelar acara Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif pada Pemilu Serentak Tahun 2024 pada Rabu (30/11/2022).
Adapun sejumlah lembaga yang hadir dalam acara tersebut di antaranya, Karang Taruna, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar), Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Forum Betawi Rempug (FBR), Forum Silaturahmi Ta’mir Masjid dan Mushola (Fahmi Tamami), badan eksekutif mahasiswa (BEM), serta kader PKK Jakarta Barat.
Burhanuddin, Anggota Bawaslu DKI Jakarta menambahkan, pihaknya berupaya mengajak seluruh elemen masyarakat baik organisasi kepemudaan maupun para tokoh masyarakat agar nantinya bisa menyebarkan virus pengawasan pemilu ke seluruh warga ibukota. “Di forum ini Bawaslu ingin sampaikan pengawasan partisipatif bertujuan agar nanti masyarakat turut aktif untuk melaporkan bila ada pelanggaran pemilu yang terjadi,” imbuhnya.
Bawaslu juga berharap, masyarakat bersedia memberikan informasi jika kesulitan melapor kepada petugas atapun merasa terancam. Selain itu, lanjut Burhanuddin, merupakan bagian dari pengawasan partisipatif dengan melakukan pencegahan kecurangan pemilu ataupun meredakan potensi akan ancaman kekacauan yang memecah belah warga.
“Kami harap masyarakat bisa turut aktif memberikan informasi terkait pelanggaran pemilu, serta tidak menjadi bagian dari hate speech (ujaran kebencian) yang dapat memecah belah warga dalam perhelatan pemilu,” jelas Burhanuddin.
M Matsani, Kepala Kesbangpol Jakarta Barat mengatakan, proses demokrasi merupakan hal yang lumrah dalam pergantian pemimpin. “Seluruh elemen masyarakat juga punya tanggung jawab untuk menyukseskan pemilu, bukan hanya tugas penyelenggara dan peserta. kita semu harus bisa menjamin terjaganya kebhinekaan dalam pelaksanaan pemilu,” imbuhnya.
Menurut dia, sosialisasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pemilu Serentak 2024 mendatang. “Kami juga akan lakukan sosilaisasi hingga tingkat bawah untuk meningkatkan jumlah pemilih, misalnya dari sebelumnya 73% bagaimana bisa ditingkatkan menjadi 90% pada pemilu mendatang,” ujar Matsani.