Potensi Investasi Kerja Sama Indonesia-Afrika Bakal Capai Rp 58 T 

Foto : Dok. Kemlu RI

JAKARTA, RAMBUKOTA – Indonesia tengah bersiap sebagai tuan rumah penyelenggaraan Forum Indonesia-Afrika (Indonesia-Africa Forum) di Bali yang akan di buka pada Minggu (1/9/2024) besok. Potensi kerja sama ekonomi dalam pertemuan internasional tersebut diproyeksikan bakal mencapai Rp 58 triliun.

“Untuk sektor swasta dan juga BUMN, diperkirakan akan terdapat perjanjian dengan nilai sampai dengan US$ 3,5 miliar atau kurang lebih sekitar Rp 58 triliun,”  kata Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Nugraha Mansury sebagai mana dikutip dari laman resminya, Sabtu (31/8/2024).

Bacaan Lainnya

Pada Selasa (27/8/2024), pemerintah Rapat Terbatas terkait persiapan penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) di Istana Merdeka Jakarta. Rencananya, forum internasioanl ini akan diikuti 855 peserta dari berbagai negara se-Afrika, termasuk kalangan swasta dan BUMN.

Pelaksanaan IAF ke-2 yang mengangkat tema ‘Semangat Bandung untuk Agenda 2063 Afrika’ diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat hubungan konkret antara Indonesia dan Afrika.  “Indonesia dan Afrika memiliki agenda pembangunan yang kurang lebih sama,” imbuh Pahala.

Ia menambahkan, Indonesia dan negara-negara di Afrika memiliki kekayaan negara yang cukup besar, bahkan sama-sama akan memasuki masa bonus demografi. Pahala bilang, “Tetapi bagaimana kerja sama dan juga potensi yang ada ini betul-betul bisa direalisasikan dalam sebuah agenda pembangunan.”

Dalam kesempatan yang sama, akan digelar juga Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multi-pihak atau High-Level Forum on Multi Stakeholder Partnerships (MSP).  Kegiatan ini  merupakan kerja sama antara Kementerian Luar Negeri dan Bappenas.

Hingga kini, sudah ada enam kepala negara yang memberikan konfirmasi untuk bisa hadir dan ada 11 menteri dari negara-negara Afrika yang sudah memberikan konfirmasi menjadi pembicara dalam kegiatan ini. “Dari Zimbabwe, Rwanda, Ghana, Liberia, Eswatini, dan juga Zanzibar mewakili dari Tanzania,” ujar Pahala.

Forum IAF dan MSP sejatinya tidak hanya melibatkan para kepala negara dan menteri, namun tetapi juga sektor swasta dan BUMN. Adapun sektor yang akan menjadi fokus pembahasan kerja sama di antaranya, energi, kesehatan, ketahanan pangan, serta pertambangan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *