ESDM Resmikan PLTMH Anggi 150 kW di Pegunungan Arfak

PLTMH Anggi di Kabupaten Arfak, Papua Barat (Foto: Kementeriab ESDM)

PAPUA BARAT, RAMBUKOTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya mengurangi penggunaan bahan bakar fosil ke energi baru terbarukan (EBT). Baru-baru ini pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) berkapasitas 150 Kw di Kampung Upper, Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat resmi memulai operasinya.

Keberadaan PLTMH Anggi tentunya menggantikan pengoperasian pembangkit pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang sebelumnya digunakan untuk mensuplai kebutuhan energi di wilayah Pegafi. Alhasil, pengeluaran untuk penyedian tenaga listrik untuk masyarakat jauh berkurang.

Bacaan Lainnya

Agung Feinuddin, Kepala Subdirektorat Pengawasan Pembangunan Infrastruktur Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM bilang, PLTMH Anggi dibangun dengan sistem kerja on-grid yang terhubung ke jaringan PLN. Dengan kapasitas sebesar 150 kW, PLTMH Anggi dipastikan mampu memenuhi kebutuhan/demand energi listrik di wilayah Pegunungan Arfak, dimana beban puncak masih berada di kisaran 110-an kW.

“Pembangkit Listrik yang bersumber dari tenaga diesel (berbahan bakar fosil) disubtitusi dengan pembangkit energi baru terbarukan yang lebih handal dan ramah lingkungan,” ujar Agung dalam keterangan resminya, Kamis (8/6/2023).

Dengan beroperasinya PLTMH Anggi, Pemda Pegaf dan PLN diperkirakan dapat menghemat biaya pemakian BBM (Solar) sebesar 522 liter/hari. Sehingga biaya tersebut dapat dialokasikan untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur lainnya di wilayah Pegaf.

Nantinya, PLTMH akan dikelola oleh PLN UP3 Manokwari melalui kerjasama (STO) dengan Pemerintah Kabupaten Pegaf. “Dengan kerjasama ini diharapkan masyarakat di Distrik Anggi khususnya dan masyarakat Kabupaten Pegaf umumnya dapat menikmati listrik yang lebih baik dan lebih handal lagi kedepannya,” imbuhAgung.

Selain itu, komponen pembangkit ini memiliki tingkat kandungan komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi yakni sebesar 77,58%,terutama pada komponen mekanikal dan elektrikal seperti turbin dan control panel. Komponen impor hanya terdapat pada komponen generator dan sebagian kecil komponen elektrikal.

Asal tahu saja, pembangunan PLTMH Anggi menjadi salah satu realisasi program Dedieselisasi Pembangkit yang saat ini sedang digencarkan oleh Pemerintah Pusat. Program ini merupakan upaya mengurangi penggunaan bahan bakar fosil di Tanah Air.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *