JAKARTA, RAMBUKOTA – DPRD Solo menyesalkan terjadinya unjuk rasa kelompok massa yang menggelar aksi penolakan atau pengusiran untuk menolak bakal calon presiden tertentu yang datang ke kawasan setempat. Sebab, hal tersebut justru tidak mencerminkan budaya dan tata krama orang Indonesia khususnya masyarakat Jawa.
“Demo segelintir orang yang mengatasnamakan Masyarakat Solo Raya itu ngawur. Siapa pun silakan datang ke Solo Raya. Apalagi saat ini Pemerintah Kota Solo gencar membangkitkan sektor pariwisata,” ujar Anggota DPRD Kota Solo Fraksi PAN – Gerindra Muhammad Al Amin dalam keterangan resminya, Selasa (27/12/2022).
Seperti diketahui, kehadiran bakal calon presiden asal Partai Nasdem Anies Baswedan ke Solo sempat diwarnai aksi massa pada Minggu (25/12/2022). Sedianya, mantan Gubernur DKI Jakarta teesebut hendak menghadiri resepsi anak seorang Dosen UNS Solo Dr Lukman Hakim diwarnai aksi penolakan.
Aksi tersebut dilakukan sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Masyarakat Solo Raya. Mereka tampak mengenakan helm, topi, penutup hodie, dan masker sembari membentangkan poster bernada penolakan di tepi jalan sekitar kawasan exit tol Klodran, Colomadu, Karanganyar.
Beberapa poster itu bertuliskan ‘Anies Baswedan Dilarang Masuk!!’, ‘Enyahlah!! Anies Baswedan dari Kota Solo’. Padahal, demo tersebut tidak berlangsung lama, yakni hanya sekitar 10 menit yaitu dari pukul 14.10 – 14.20 WIB.
Menurut Al Amin, warga Solo terkenal memiliki budaya luhur Jawa yang kental, sehingga tentu saja ramah, santun dan toleran kepada siapa pun. Ia pun kemudian mempersilakan Anies untuk tetap berkunjung ke Kota Solo.
Ia berharap, aksi dukung-mendukung bakal calon presiden tertentu tidak serta merta membuat warga bertindak anarkis mengusir ataupun menolak kehadiran calon lainnya. “Monggo pinarak dateng ke Solo malih Mas Anies (Silakan berkunjung ke Solo kembali Mas Anies),” ujar Al Amin.
