JAKARTA. RAMBUKOTA – Jumat, 20 Juli 1928, Ir R Baumgartner, ingenieur voor de landsgebouwen (BOW), resmi memulai proyek pembangunan gedung baru yang berlokasi di arah utara Museum Fatahillah, Kotatua Jakarta Barat. Gedung anyar tersebut seabad lalu itu akan difungsikan sebagai kantor pos dan telegraf di tengah-tengah pusat Kota Batavia, nama kota Jakarta tempo dulu.
Pekerjaan proyek pembangunan yang menelan biaya hinga 360.000 Gulden dilaksanakan oleh kontraktor N.E.D.A.M. Target penyelesaian pekerjaan diproyeksikan selama 15 bulan alias bakal rampung pada bulan September 1929.
“Bangunan di arah utara Taman Balai Kota Oud-Batavia atau sekarang Taman Fatahillah sejak awal memang dirancang sebagai kantor pos,” ujar Firman Haris, Pemerhati Sejarah Kotatua yang merupakan Ketua Yayasan Kotatua, Jumat (11/11/2022).
Mengutip artikel dari Bataviaasch nieuwsblad dan Het nieuws van den dag voor Nederlandsch Indië, bangunan kantor pos dan telegraf ini berbentuk segi empat dengan ruangan yang sangat luas dan langit-langit tinggi pada bagian tengahnya. Pada keempat sisinya terdapat ruang-ruang kerja terdiri dari dua lantai.
Uniknya, bangunan tampak terlihat simetris dengan permainan garis-garis tegas yang membentuk pola geometris. Tata ruang bangunan mengikuti alur proses kerja kantor pos agar tercipta kelancaran pekerjaan dan kenyamanan bagi pegawai maupun pengguna jasa pos.
Firman bilang, selain untuk pegawai, kantor ini juga menyediakan tiga pintu akses utama bagi tamu pelanggan. “Gedung Kantor Pos dan Telegraf ini memang dirancang agar selaras dengan tampilan gedung West-Java Handel-Maatschappij atau WEVA yang sekarang menjadi Gedung Jasindo. Keduanya sama-sama menghadap ke arah Selatan yang di depannya berada Balai Kota Batavia,” jelasnya.
Ia menambahkan, di sisi timur terdapat juga sudah terdapat gedung Raad van Justitie yang sekarang menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik. Gedung baru Kantor Post dan Telegraph di Batavia tersebut akhirnya resmi beroperasi sejak hari Senin, 17 Maret 1930 silam dengan Mr R V de Lannoy sebagai kepala kantornya.
“Sekarang gedung milik PT Pos Indonesia (Persero) yang berada di kawasan rendah emisi Taman Fatahillah Kotatua Jakarta, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari Jakarta Barat ini sebagian tetap berfungsi sebagai Kantor Pos,” kata mantan Kepala Museum Bank Mandiri ini.
Selain itu, ruang lain di gedung tersebut juga dimanfaatkan dan berfungsi sebagai sentra UMKM dan cafe di bangunan lantai bawah dan fasilitas area parkir terbatas. Menurut Firman, gedung yang berusia lebih dari 90 tahun ini menjadi salah satu daya tarik destinasi wisata sejarah dan sentra kuliner kawasan Kotatua Jakarta yang selalu diminati wisatawan.