JAKARTA, RAMBUKOTA – Umat Islam harus merasa bahagia dan bersyukur karena saat ini dapat bertemu Ramadan 1443 H. Hadirnya Ramadan merupakan kesempatan dari Allah Subhanahu wa Taala agar hambanya dapat meraih rahmat dan ampunan-Nya dari dosa-dosa yang telah lalu.
Habib Jindan Bin Novel Bin Jindan menjelaskan, umat Islam sudah sepatutnya mengucapkan syukur kepada Allah Taala yang memberikan karunia sehingga bisa bertemu dengan waktu yang agung, yakni bulan Ramadan. Sebab, sangat banyak saudara-saudara yang lain memiliki keinginan, tapi malah tidak diberikan kesempatan lantaran sudah dipanggil Allah beberapa bulan atau hari sebelumnya.
“Banyak yang mengira bakal bertemu Ramadan, tapi malam ini ternyata dia sudah dikubur di bulan-bulan yang lalu. Ramadan yang kita punya di waktu lalu, itu sudah lewat. Ramadan yang akan datang adalah hal yang gaib, belum tentu kita akan bertemu yang akan datang. Yang kita punya yaitu Ramadan yang sekarang yang saat ini,” katanya dalam Kajian Kalam Al Habib Ali Al Habsyi Malam ke-1 Ramadan, Sabtu (3/4/2022) malam.
Oleh sebab itu, umat Islam harus memanfaatkan kesempatan pertemuan Ramadan dengan sebaik-baiknya, misalnya dengan selalu mengharapkan taufik agar mendapatkan kemudahan dalam beribadah.
Selain itu, Ramadan juga merupakan momentum yang tepat untuk bertaubat kepada Allah Taala dalam merehabilitasi diri dari dosa-dosa. Melalui keberkahan Ramadan, Allah Taala telah menjanjikan ampunan untuk seluruh umat Islam selama tidak menyekutukan-Nya.
Namun, ada empat golongan orang yang justru tidak kebagian keberkahan dan ampunan Allah Taala. Semoga Allah Taala memberikan perlindungan agar tidak termasuk dalam golongan tersebut.
Adapun masing-masingnya yaitu, pertama, umat Islam yang durhaka kepada orang tuanya. Selanjutnya, orang yang suka memutuskan tali silaturahmi, baik itu kepada adik, kakak, atau kerabat lainnya.
“Orang yang memutuskan tali silaturahmi akan dilaknat. Walaupun matinya ia berada di dalam Ka’bah,” ujar Habib Jindan.
Ketiga, pecandu minuman keras, termasuk di dalamnya pencandu narkoba. Menurut Habib, hadirnya Ramadan harus dijadikan kesempatan untuk bertaubat. Waktu yang pas untuk rehabilitasi.
Dengan kesungguhan hati dalam meminta kepada Allah Taala, tentu akan dikabulkan dan diri akan terbebas dari pengaruh buruk minuman keras dan narkoba. “Menjeritlah dengan linangan air mata di tengah malam di bulan Ramadan. Masa iya, tidak dikabulkan Allah Taala. Yakinlah, pasti diijabah dan dikabulkan,” imbuh Habib.
Terakhir, orang yang tidak mendapat ampunan Allah yaitu orang yang di dalam hatinya memiliki kebencian dan kedengkian terhadap sesama muslim. Oleh sebab itu, Habib Jindan mengajak jemaah pengajian untuk membersihkan hati dari sifat benci dan dengki kepada orang. Bersangka baiklah kepada semua orang.
Habib menjelaskan, keempat jenis orang ini seandainya lewat kepadanya 1.000 Ramadan, maka akan percuma. Allah Subhanahu wa Taala tidak memberikan ampunan selama merek belum bertaubat. “Kalau mau taubat, sekaranglah saatnya. Mumpung kita masih berada di awal malam,” ujarnya.