Food Station Tak Edarkan Lagi Minyak Goreng di Pasar Murah

Ilustrasi Minyak Goreng (Dok Beritajakarta)

JAKARTA. RAMBUKOTA – PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) menyatakan untuk sementara tidak lagi mengedarkan minyak goreng dalam kegiatan pasar murah. Keputusan perusahaan pelat merah DKI Jakarta tersebut diambil setelah Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI resmi mencabut kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.

Pamrihadi Wiraryo, Direktur Utama PT FSTJ mengatakan, pihaknya siap menyesuaikan diri terhadap perubahan kebijakan pemerintah pusat, yakni dengan tidak menjual minyak goreng di pasar murah sampai waktu yang tidak ditentukan. “Untuk minyak goreng, kami akan menyesuaikan dengan ketentuan baru,” kata dia sebagaimana dikutip dari Berita Jakarta, Jumat (18/3).

Bacaan Lainnya

Asal tahu saja, sebelumnya perintah merilis Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 6/2022 tentang Penetapan HET Minyak Goreng Sawit. Dalam kebijakan tersebut diatur harga minyak goreng curah senilai Rp 11.500 per liter, harga minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, serta harga minyak goreng kemasan premium senilai Rp 14.000 per liter yang berlaku mulai 1 Februari silam.

Anehnya, ketetapan harga tersebut justru menyulut lenyapnya peredaran minyak goreng di pasaran. Bahkan, kelangkaan produk ini membuat harga jualnya semakin melambung. Belakangan, pemerintah mengambil kebijakan mencabut HET demi meredam gejolak pasar.

Menurut Pamrihadi, pasca pencabutan HET tersebut pasokan minyak goreng sudah beredar kembali di masyarakat. Ketersediaan minyak goreng kemasan tampak mulai stabil dan memenuhi rak-rak toko, baik di pasar tradisional maupun supermarket.“Kondisi sudah mulai stabil. Di display sudah mulai penuh,” ucap Pamrihadi.

Ia menambahkan, untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok menyambut hari besar keagamaan nasional (HBKN), ada sejumlah program ketahanan pangan dari Food Station. Salah satunya menyediakan paket sembako yang dapat dipesan individu dan badan usaha.

“Kami melayani permintaan bazar oleh instansi terkait. Sedangkan paket sembako disediakan karena biasanya permintaan meningkat menjelang puasa dan Lebaran,” imbuh dia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *