JAKARTA, RAMBU KOTA – Pemerintah kembali melanjutkan program kartu prakerja di awal tahun 2022 ini. Rencananya, program ke-23 ini akan dibuka untuk penerima kuota mencapai 500.000 orang.
Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) sekaligus Ketua Komite Cipta Kerja mengatakan, program kartu prakerja gelombang ke-23 ini masih bersifat semi bantuan sosial (bansos), atau tetap sama seperti periode sebelumnya. “Gelombang 23 dibuka dengan kuota sebanyak 500 ribu orang. Gelombang selanjutnya akan dibuka dengan jumlah kuota yang sama,” ujarnya sebagiamana dikutip dari laman Sekretaris Kabinet RI, Sabtu (19/2/2022).
Rencananya, program ini akan memprioritaskan penambahan alokasi pada 212 kabupaten/kota kemiskinan ekstrem. Program juga akan memberikan alokasi khusus kepada 50 ribu calon pekerja migran Indonesia (CPMI).
Hal bertujuan untuk memberikan jaminan kepada mereka karena sudah memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk pekerjaan itu. Selain itu, program kartu prakerja juga akan mendorong penawaran dan permintaan tenaga kerja untuk dapat lebih terhubung dalam sistem program ini.
Dengan teknologi digital, kartu prakerja mentransformasi layanan publik dan membentuk kebiasaan baru pasca pandemi Covid-19 bagi masyarakat untuk selalu belajar. “Jika telah menyelesaikan pelatihan, manfaatkan fitur rekomendasi pekerjaan untuk melihat lowongan kerja yang sesuai kompetensi dan pelatihan yang telah diselesaikan,” ujar Airlangga.
Program kartu prakerja merupakan bantuan biaya pelatihan untuk mengembangkan kompetensi, produktivitas, daya saing dan kewirausahaan angkatan kerja Indonesia melalui ekosistem yang dibangun dengan kemitraan multi-pihak. Sejak dibuka pada 11 April 2020, jumlah penerima program ini telah mencapai sekitar 11,4 juta orang dari 22 gelombang pendaftaran.