JAKARTA, RAMBUKOTA – Sebanyak tiga orang meninggal setelah bencana tanah longsorterjadi di Kota Tarakan, Kalimantan Utara pada Rabu (25/12/2025) dini hari waktu setempat. Selain korban jiwa, kerusakan material akibat bencana tersebut juga cukup parah.
Berdasarkan keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima Rambukota, di wilayah tersebut terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Kondisi tanah yang labil menyebabkan terjadinya longsor yang melanda dua kelurahan.
Masing-masingnya yaitu, Karang Anyar di Kecamatan Tarakan Barat dan Pamusian di Kecamatan Tarakan Tengah. Akibat longsor, akses jalan ke wilayah tersebut sulit dilewati, bahkan kerusakan material juga tercatat di antaranya tiga unit rumah rusak berat, satu unit rumah rusak ringan, dan enam unit rumah lainnya terdampak longsor.
Adapun tiga warga meninggal, yaitu Mina (36 tahun), Arfan (8 tahun), dan Anselmus (45 tahun). “Semuanya berasal dari Kelurahan Karang Anyar serta 10 Kepala Keluarga terdampak masih dalam pendataan,” kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan resminya, Jumat (27/12/2024).
Sejauh ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan bersama dengan berbagai unsur terkait seperti TNI, Polri, Basarnas, Satpol PP, PMI, BAZNAS, dan masyarakat setempat, segera melakukan penanganan dan proses evakuasi. Proses pencarian dan pertolongan telah selesai dilakukan, meski saat ini beberapa rumah yang terdampak longsor masih dihuni oleh penghuninya.
BNPB mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor untuk selalu waspada, terutama saat hujan deras. Jika terjadi tanda-tanda tanah retak atau bergerak, segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.