JAKARTA, RAMBUKOTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus berupaya melakukan revitalisasi dan pembaruan agar Museum Penerangan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) semakin menarik dan lebih banyak pengunjung di masa mendatang. Salah satunya, dengan lebih mendekatkan atau mengenalkan koleksi museum kepada masyarakat.
Usman Kansong, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemen Kominfo mengatakan, sejumlah gagasan dan terobosan akan segera diimpelentasikan untuk lebih memperkenalkan museum ke khalayak. “Antara lain adalah menyeleksi koleksi-koleksi yang ada di Museum Penerangan,” ujar dia dalam siaran persnya, Minggu (30/4/2023).
Sekadar informasi, Museum Penerangan berrdiri sejak 1993. Program revitalisasi fisik museum ini telah dimulai sejak tahun 2018 lalu, yakni dengan berfokus pada dua aspek.
Masing-masing yakni, aspek revitaliasi alat atau teknologi komunikasi yang menjelaskan sejarah perkembangan penggunaan alat komunikasi, serta aspek layanan informasi yang berisi sejarah institusi yang bertugas menginfomasikan berbagai hal kepada masyarakat.
Museum Penerangan sendiri memiliki sekitar 495 benda koleksi yang terbagi dalam 5 unsur. Mulai dari radio, televisi, film, pers dan grafika, serta penerangan umum.
Dengan banyaknya koleksi yang dimiliki, pengelola museum dapat melakukan sirkulasi sesuai dengan momentum tertentu. Menurut Usman, berbagai koleksi unggulan yang bernilai dan bermakna akan dikurasi dan dipamerkan.
Ia mencontohkan, koleksi-koleksi yang dimilki akan ditampilkan selama sebulan dan berganti lagi di bulan berikutnya dengan benda yang lain. “Sehingga ada sirkulasi untuk menarik lagi para pengunjung, supaya orang mau berkunjung berkali-kali ke museum,” jelas Usman.
Tampilkan koleksi di luar
Selain itu, Kominfo juga menginisiasi program untuk Museum Penerangan agar menggelar pameran di luar seperti menghampiri pengunjung ke ruang-ruang publik. Misalnya, pusat perbelanjaan atau mall, bandara, ataupun tempat lain yang ramai dikunjungi masyarakat.
“Selama ini kami cenderung menunggu, tapi tahun depan kami yang menghampiri yang mungkin dalam setahun bisa tiga kali dulu, nanti kemudian syukur bisa sebulan sekali kami bisa berpameran di luar,” jelasnya.
Menurut Usman, setelah tiga dekade Museum Penerangan berdiri, pihaknya juga tengah mencoba membangun narasi dari museum maupun koleksi yang dimiliki. Bahkan, nantinya bakal ada toko khusus yang menyediakan miniatur dari koleksi unggulan untuk menjadi souvenir bagi masyarakat.