JAKARTA, RAMBUKOTA – Dalam menciptakan waktu, tempat, dan makhluk lainnya Allah Subhanahu wa Taala melebihkan sebagian dari sebagian yang lain. Sehingga, sebaiknya kita sebagai hamba-Nya harus dapat memahami kriterianya agar bisa beribadah dan menghamba dengan sebaik mungkin.
Habib Jindan Bin Novel Bin Jindan menjelaskan, Allah Taala menciptakan malam-malam istimewa dan membeda-bedakan dengan waktu lainnya. Misalnya, malam Idul Fitri, malam Nisfu Sya’ban, malam Jumat, malam Idul Adha, serta di setiap malam di bulan Ramadan.
“Allah Taala memiliki malam tertentu yang mana di saat itu ada ampunan yang berlimpah, anugerah yang berlimpah, atau istilahnya diskon besar-besaran dari Allah Taala. Maka, carilah momen-monen tersebut. Itulah isyarat yang telah dijelaskan di Alquran tentang keistimewaan waktu daripada waktu-waktu lainnya,” kata Habib Jindan ketika menyampaikan tausiahnya dalam Maulid Malam Jumat di Pondok Pesantren Al Fachriyah, Kamis (27/4/2023).
Perbedaan atau kekhususan waktu tersebut merupakan hal yang lumrah dan tentu saja harus dipahami. Sebagaimana Allah Taala memuliakan manusia dengan manusia lainnya. Allah SWT memuliakan para nabi dan rasul dibandingkan manusia lainnya.
Begitu juga dalam penciptaan para malaikat-Nya. Di antara para malaikat, Dia memberikan tugas-tugas yang berbeda-beda. Masing-masing malaikat tersebut pun patuh dalam menjalankan perintah-Nya.
Selain itu, ada juga tempat yang dimuliakan di sisi Allah Taala. “Ada Masjidil Haram, Masjid Al Aqsa, Masjid Nabawi, ada tempat-tempat yang dipilah oleh Allah Subahanhu wa Taala dan ada waktu yang dipilah oleh Allah Subahanahu wa Taala. Ada orang yang dipilah, maka carilah hal tersebut,” jelas Habib.
Salawat di Malam Jumat
Seperti waktu lainnya, hari dan malam Jumat pun punya keistimewaan ketimbang enam hari lainnya. Jumat adalah tuannya hari. Habib Jindan bilang, saat tersebut mengandung keberkahan dan waktu terkabulnya doa-doa, sehingga perbanyaklah beribadah kepada Allah Taala.
Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam pun telah memerintahkan umatnya untuk membaca salawat sebanyak-banyaknya khusus pada malam dan hari Jumat. “Mudah-mudahan, kita termasuk orang yang kebagian (momen tersebut),” ucap Habib.
Memperbanyak membaca salawat dapat dimulai setelah Magrib dan menjelang waktu Isya. Kemudian, dapat dilanjutkan usai mengerjakan Salat Subuh, menjelang dan pasca Salat Jumat. Zikiran membaca salawat pun sangat dianjurkan di waktu Ashar atau akhir hari Jumat.
Habib Jindan menjelaskan, terdapat fadilah atau keutamaan bagi kaum muslimin yang membaca 80 kali salawat setelah Salat Ashar. Yakni, Allah Taala akan mengampuni dosa-dosa kecilnya selama 80 tahun.
“Kalau dosa-dosa kecil kita sudah habis diampuni, lalu itu diskon mau dikemanain? Ya tentu akan terakumulasi hingga akhirnya dosa besar kita juga akan merembet dan akan kena,” jelasnya.
Ia menambahkan, keberkahan membaca salawat pun bisa menyebar atau melebar kepada orang-orang di sekitar. Memberi keberkahan kepada saudara, tetangga, serta kawan-kawan dari seseorang yang membaca salawat. Oleh karena itu, manfaatkanlah momentum hari Jumat untuk melakukan kebaikan-kebaikan.
Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiyi wa Ala alihi wa shohbihi wasallim. Semoga salawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sang Nabi yang Ummi, kepada keluarga dan para sahabatnya.