Pameran Florikultura Terbesar di Indonesia, FLOII Capai Nilai Transaksi Rp 4,5 Miliar Rupiah

Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo dalam acara pameran dan konferensi tanaman hias FLOII Convex 2022 (Foto: Dok FLOII Convex)

JAKARTA. RAMBUKOTA – Peminat dan pasar tanaman hias atawa florikultura di Tanah Air tampaknya masih cukup tinggi. Hanya dalam hitungan tiga hari penyelenggaraan pameran dan konferensi Floriculture Indonesia International (FLOII) Convex 2022 pada Jumat (14/10/2022) hingga Minggu (16/10/2022), total transaksinya mencapai Rp 4,5 miliar untuk penjualan sekitar 4.000 pohon.

“Tingginya minat dan antusiasme dari para stakeholders terhadap dunia florikultura membuat kami berharap dapat mengadakan acara ini kembali di tahun depan. Tentunya kami akan membuat acara dengan konsep yang lebih meriah lagi. Untuk saat ini kami merasa puas dengan terselenggaranya event ini yang meskipun baru pertama kali dilaksanakan,” kata Michael Bayu A. Sumarijanto, Ketua Pelaksana FLOII Convex 2022 sekaligus Presiden Direktur PT Fasen Creative Quality (QUAD Event), Minggu (16/10/2022).

Bacaan Lainnya

FLOII Convex 2022 yang merupakan perhelatan perdana ini menghadirkan lebih dari 90 peserta pameran yang mengisi both-both dengan berbagai jenis tanaman hias, seperti Adroid, Aglaonema, Platycerium, Sansevieria, Kaktus, serta Anggrek.

Selain itu, acara ini juga diisi dengan empat sesi konferensi, empat sesi talkshow, dua sesi workshop, serta kontes dan lelang tanaman. Pameran yang sukses mendatangkan lebih dari 5.000 pengunjung tersebut juga diramaikan dengan sesi lelang dengan total 72 tanaman dan bid tertingginya mencapai Rp 61 juta, serta kontes tanaman hias yang diikuti 300 tanaman dengan total hadiah senilai Rp 300 juta.

Mentan Ikut Lelang Kings of Sanseviera

Salah satu pelaksanaan lelang yang cukup menarik di antaranya lelang florikultura jenis Sanseviera. Sebab, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang hadir pada hari terakhir pelaksanaan pameran juga turut antusias menawar tanaman yang populer dengan nama beken lidah mertua tersebut.

Pada lelang pertama, Sanseviera Boncel yang dibuka dengan harga lelang Rp 100.000 akhirnya terjual dengan tawaran tertinggi Rp 5 juta rupiah. Nah, di sesi selanjutnya, florikultura  yang dilelang yaitu jenis Aliensis atau yang dikenal dengan nama Kings of Sanseviera.

Meskipun harga awal dibuka dengan harga Rp 100.000, namun harga jual terus merangkak naik lantaran banyaknya peserta lelang yang berminat pada tanaman ini. Termasuk Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini turut menawar tumbuhan yang memiliki fungsi sebagai penyerap polusi udara ini dengan harga Rp 5,5 juta. Namun sayang, ada penawar lain yang mengidamkan tanaman tersebut dengan harga lebih tinggi. Alhasil, tanaman tersebut jatuh ke tangan Kunzo Nishihata salah seorang Guest Judge dari Jepang yang merupakan pemburu tanaman hias ke sejumlah negara.

Dalam sambutannya, Syahrul mengatakan, tanaman hias merupakan kekuatan bangsa Indonesia yang harus dimanfaatkan secara optimal. Rencananya, dalam waktu dekat Kementerian Pertanian akan mengajak pihak-pihak terkait untuk membantu mempromosikan tanaman hias asal Indonesia ke luar negeri, yakni ke Amerika Serikat dan Qatar.

“Bulan depan saya juga akan berbicara dengan diaspora. Tanaman hias tentu akan menjadi bahan jualan para diaspora yang ada di seluruh dunia. Harus ada yang bisa dilakukan Kementerian Pertanian,” ujar Syahrul.

 

Pos terkait

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *