JAKARTA. RAMBUKOTA – Tempat yang semula dikenal dengan nama Sunda Kelapa, kemudian berganti menjadi Keratuan Jayakarta, Batavia, hingga menjadi Kota Jakarta seperti sekarang ini merupakan lokasi utama perpaduan budaya dari berbagai bangsa. Kini, kota yang (masih) menjadi Ibu Kota RI tersebut menjadi simbol terjalinnya keberagaman bangsa yang harus selalu dirajut dalam satu kebudayaan Indonesia.
Untuk membahas keberagaman bangsa dan perjalanan asimilasi budaya, Komunitas Sunda Kelapa Heritage bersama lembaga dan komunitas lain menggelar diskusi Ngopi Sore di Kota Tua yang mengambil tema Pelangi di Jayakarta Merajut Kebhinnekaan dengan Benang Budaya pada Minggu (17/7/2022).
Hadir dalam acara tersebut, Sunda Kelapa Heritage Daeng Mansur, Ketua Ketua DKM Masjid Al Mansyur Jembatan Lima KH Afif Ahmadi, Ketua Yayasan Kota Tua sekaligus Pemerhati Budaya Betawi H Firman Haris, serta para pencinta sejarah dan budaya Jakarta.
Pergelaran acara pada akhir pekan ini menjadi upaya para pengurus komunitas sejaran dan budaya untuk memeriahkan HUT DKI Jakarta yang ke-495 yang mengambil tema Jakarta Hajatan. Pelaksanaan diskusi sambil menyeruput kopi di sore hari ini diharapkan membawa pengetahuan dan pemahaman tambahan bagi generasi muda untuk menghargai keberagaman budaya yang ada di Tanah Air.
Selain menampilkan diskusi tentang sejarah dan budaya di Kota Jakarta tempo dulu, acara yang digelar di halaman Museum Wayang tersebut tersebut juga akan diisi penampilan seni. Antara lain, atraksi palang pintu dan pencak silat, penampilan tari, serta musik rebana.